NEWS TICKER

Sakit Ginjal Muncul tanpa Gejala pada stadium awal


Judul : Sakit Ginjal Muncul tanpa Gejala pada stadium awal
link : Sakit Ginjal Muncul tanpa Gejala pada stadium awal


Sakit Ginjal Muncul tanpa Gejala pada stadium awal


Jakarta, Pernahkah Anda merasakan kejanggalan pada tubuh Anda namun tidak merasakan sakit atau nyeri pada tubuh Anda? Waspadalah, bisa jadi itu merupakan gangguan fungsi ginjal. Karena sakit ginjal muncul tanpa gejala, cegahlah sejak dini.

Nah, gangguan fungsi ginjal meliputi gangguan akut dan kronik. "Pada masa akut atau dalam kerusakan yang bersifat ringan atau sedang, tubuh tidak akan merasakan rasa sakit yang ditimbulkan oleh gangguan fungsi ginjal," kata dr. Dharmeizar, Sp.PD-KGH Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI).

Namun jika merasakan kejanggalan pada tubuh Anda, segera periksakan ke dokter. Gangguan fungsi ginjal yang berada pada stadium 4 atau 5 akan sangat terasa dampaknya.

"Pasien harus melakukan hemodialisis atau cuci darah seumur hidup bahkan jika terlalu parah maka akan dilakukan transplantasi ginjal.", kata dr. Dharmeizar.

Berikut faktor-faktor penyebab gangguan fungsi ginjal kronik yaitu iskemia, nefrotoksik, juga obstruksi berupa batu ginjal. Batu ginjal dapat terbentuk dari kalsium di dalam darah, oxalat dari teh, serta kafein yang berasal dari kopi atau minuman sejenisnya.

Pembentukan batu ginjal bisa dicegah. Caranya adalah dengan mengonsumsi cukup air selama beraktivitas dalam 24 jam dan kurangi makanan yang banyak mengandung protein.

Jika bosan, tambahkan irisan lemon atau jeruk nipis dalam air minum Anda. Karena lemon memiliki kandungan asam sitrat yang baik untuk mencegah pembentukan batu ginjal.

Sumber : http://health.detik.com

Pengertian Gagal Ginjal Kronis


Pengertan Gagal Ginjal Kronis
Penyakit ginjal kronis atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Indonesia Renal Registry mendefinisikan gagal ginjal kronis sebagai kerusakan ginjal, dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan.

Status GGK berubah menjadi gagal ginjal tahap akhir (End-Stage Renal Disease/ESRD) ketika ginjal tidak lagi berfungsi. Pada stadium ini biasanya telah terjadi penumpukan limbah tubuh, cairan, dan elektrolit yang bisa membahayakan tubuh jika tanpa dilakukan penyaringan buatan (dialisis/cuci darah) atau transplantasi ginjal.

Gagal Ginjal Kronis-Alodokter

GGK sendiri, biasanya tidak menimbulkan gejala sehingga membuat pengidap penyakit ini biasanya tidak menyadari gejalanya hingga mencapai stadium lanjut. GGK biasanya terdeteksi pada stadium dini ketika dilakukan pemeriksaan darah atau urine.

GGK stadium lanjut umumnya mengalami gejala: sesak napas, mual, kelelahan, mengalami pembengkakan pergelangan kaki, kaki, atau tangan karena terjadi penumpukan cairan pada sirkulasi tubuh, sesak napas, serta munculnya darah dalam urin.

Pemeriksaan darah dan urin secara teratur setiap tahun sangat disarankan bagi orang-orang yang berisiko tinggi mengidap penyakit ginjal kronis. Anda termasuk berisiko tinggi, antara lain jika memiliki tekanan darah tinggi, mengidap diabetes, dan memiliki riwayat keluarga pengidap penyakit ginjal kronis.

Fungsi Ginjal dan Penyebab Gagal Ginjal Kronis
Ginjal terletak di bawah tulang rusuk. Bentuknya menyerupai sepasang kacang di kedua sisi tubuh.
Ginjal berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah sebelum dibuang melalui cairan urine. Ginjal juga memiliki berbagai fungsi lain yang tidak kalah penting, yaitu:

Mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sehingga membantu jantung dan otot agar bekerja dengan baik.
Membantu mengatur tekanan darah.

Memproduksi zat sejenis vitamin D yang menjaga kesehatan tulang.

Memproduksi hormon glikoprotein  disebut erythropoietin yang membantu merangsang produksi sel-sel darah merah.

Beberapa kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi menjadi beberapa penyebab terjadinya gagal ginjal kronis. Dalam jangka panjang, kondisi-kondisi ini menyebabkan kerusakan pada ginjal sehingga fungsi ginjal menurun.

Pengidap Penyakit Gagal Ginjal Kronis di Indonesia
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 oleh Kementrian Kesehatan RI, sebanyak 0.2% dari total jumlah penduduk Indonesia mengalami kondisi ini. Provinsi Sulawesi Tengah merupakan daerah dengan angka tertinggi yaitu, 0.5% dari total jumlah penduduk di provinsi tersebut.

Dari data 7th Report of Indonesian Renal Registry tahun 2014, pasien gagal ginjal yang melakukan cuci darah paling banyak disebabkan karena hipertensi (37%). Diikuti diabetes (27%), dan kelainan bawaan (10%).

Berbagai Cara Penanganan Gagal Ginjal Kronis
Terdiagnosis mengidap GGK dapat membuat Anda dan kerabat merasa cemas. Berkonsultasi dengan dokter dan sesama pengidap dapat membuat Anda menemukan cara agar penyakit ini tidak mengambil alih hidup Anda.

Ini dikarenakan memang tidak ada obat yang dapat menyembuhkan gagal ginjal. Perawatan terhadap penyakit ini hanya berfokus memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit dan mencegah munculnya kondisi serius lain. Selain itu, terapi juga bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul akibat GGK.

Perubahan yang terjadi dalam sirkulasi tubuh membuat pengidap penyakit ginjal kronis menjadi lebih berisiko menderita stroke atau penyakit jantung.

Pada penderita gagal ginjal stadium akhir (End-Stage Renal Disease/ESRD) harus dilakukan cuci darah atau transplantasi ginjal untuk menggantikan fungsi ginjal yang telah rusak.

Agar Terhindar dari Gagal Ginjal Kronis
Pengidap kondisi-kondisi tertentu yang berisiko mengarah ke penyakit ginjal kronis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi disarankan untuk mewaspadai perkembangan penyakit mereka. Perubahan gaya hidup seperti pola makan sehat, berolahraga teratur, menghindari konsumsi obat-obatan yang dapat merusak ginjal dan menghindari kelebihan konsumsi minuman keras akan membantu mencegah terjadinya gagal ginjal.