NEWS TICKER

Trend Gaya Hidup Sehat, Bertanam Sayuran Alami Organik Dalam Polybag


Judul : Trend Gaya Hidup Sehat, Bertanam Sayuran Alami Organik Dalam Polybag
link : Trend Gaya Hidup Sehat, Bertanam Sayuran Alami Organik Dalam Polybag


Trend Gaya Hidup Sehat, Bertanam Sayuran Alami Organik Dalam Polybag

Salah satu pilihan terbaik hidup sehat adalah dengan mengkonsumsi tanaman organik. Saat ini banyak disediakan di pasaran atau super market beras organik dan juga sayuran organik. Tanaman organik yang dibudidayakan secara alami, biasanya dengan media polybag, didukung dengan bahan yang bersumber langsung dari alam diyakini dapat meregenerasi keseluruhan sel tubuh kita.

Hasil gambar untuk polybag

Kelemahan Sayuran dari Pertanian Kimia
Dulu penggunaan bahan kimia dalam system pertanian dipandang wajar. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan jumlah panen, penggunaan kimia bahkan digalakkan oleh pemerintah. Penggunaan tersebut akhirnya secara berkelanjutan dan terus menerus pada proses pengendalian hama dan penyakit, pemupukan, dan berbagai tindakan kimiawi lainnya. Tanpa disadari penggunaan bahan kimia secara terus menerus dapat meracuni tanah, tanaman, udara, air dan lingkungan hidup lainnya.


Akan tetapi belakangan diketahui, bahwa segala pangan dari hasil produksi kimia memberikan dampak negative pada alam, lingkungan dan juga pada kesehatan. Unsur hara tanah menjadi berkurang drastic dan tandus. Sementara keberadaan hama justru semakin kebal karena proses penyesuaian diri. Tidak hanya berpengaruh terhadap lingkungan tanaman, penggunaan bahan kimia ini pun mempengaruhi kesehatan manusia. Manusia dengan makanan dari pertanian kimia ternyata lebih mudah terkena dampak berupa penyakit paru-paru, jantung. Ginjal, hati, darah, alat vital, kanker dan disfungsi ereksi.


Beralih pada Gaya Hidup Sehat, Konsumsi Sayuran dan Buah Organik
Kesadaran masyarakat mulai tumbuh. Untuk menjaga kesehatan dan mendapatkan kualitas yang lebih baik, kini sayuran, buah, dan juga beras organic semakin dicari. Meskipun dijual dengan harga yang lebih mahal, manfaat nyata pangan organic untuk kesehatan ini membuat nilai dan keberadaan sayur dan buah organic tetap menjadi incaran banyak orang dengan gaya hidup sehat.

Para pelaku gaya hidup sehat memanfaatkan sayuran dan buah organic dengan tujuan beragam. Sebagian memang dalam rangka melakukan proses percepatan penyembuhan penyakit yang dideritanya. Dengan mengkonsumsi buah dan sayur organic, maka kekebalan tubuh membaik, dan proses berbagai penyembuhannya dapat berlangsung lebih cepat.

Selain factor penyakit, konsumsi buah dan sayur organic menjadi promadona orang-orang untuk keperluan diet. Penumpukan sampah lemak di berbagai lokasi tubuh berisiko mendapatkan berbagai penyakit. Dengan bauh dan sayur organic, kandungan alami serat yang tidak terkontaminasi bahan kimia dapat membantu meremajakan kembali fungsi usus pada pencernaa, membersihkan usus dan membuat system pencernaan dapat berfungsi lebih baik.

Pencernaan yang baik ini membantu segala nutrisi dapat diserap oleh tubuh lebih sempurna, hingga kekebalan tubuh meningkat dan menurunkan resiko terkena berbagai penyakit.


Beberapa sayuran yang dapat dibudidayakan dengan polibek (polybag) seperti tanaman terung, cabai, tomat, sawi, dan berbagai jenis tanaman sayuran buah lainnya. 
 Sendiri Sayuran Organik dengan Polybag
Bagi Anda yang kesulitan mendapatkan sayuran dan buah organic, menanam sendiri tentu p;ilihan terbaik. Tidak sulit melakukannya. Dengan media polybag, Anda tidak harus melakukan perawatan yang memakan banyak waktu sebagaimana model pertanian secara umum. Polybag tanaman membantu setiap tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup, memudahkan penghilangan gulma, dan memangkas waktu dan biaya 
perawatan lainnya.


Beberapa sayuran yang dapat dibudidayakan dengan polibek (polybag) seperti tanaman terung, cabai, tomat, sawi, dan berbagai jenis tanaman sayuran buah lainnya. 
Penggunaan plastik polybag untuk bertanam sayur atau buah memiliki banyak keunggulan, seperti;
ü  Dapat dilakukan dalam skala kecil atau rumah tangga,
ü  Lebih Mudah pemeliharaannya,
ü  Penanganan hama dan penyakit lebih mudah,
ü  Lebih Hemat dalam pemakaian pupuk (tidak terbuang percuma).  


Manfaat lainnya, jika yang Anda tanam adalah tanaman  berjenis sayuran, hasil panennya bisa Anda konsumsi.
Tren menanam secara organik misalnya. Setelah maraknya pemberitaan mengenai rekayasa pangan di media, kecemasan muncul di benak masyarakat. Akhirnya, metode menanam secara organik muncul sebagai solusi.
Menanam secara organik bila dijelaskan secara singkat adalah menanam dengan cara yang alami. Tanpa pupuk kimia, pestisida, dan bahan-bahan kimia lainnya.
Meski lahan yang Anda miliki di rumah terbatas, Anda tetap bisa menanam tanaman secara organik. Ki Pelem, pendiri Organik Hjau memberikan empat cara yang harus Anda perhatikan. Berikut ulasannya:
1. Pilih media tanam yang sesuai
Seperti sudah dipaparkan sebelumnya, menanam tanaman secara organik memiliki pilihan banyak media tanam. Baik tanah, air (hidroponik), dan udara (aeroponik) bisa dijadikan pilihan, sesuai dengan kondisi Anda. Namun, lazimnya media tanahlah yang dinilai sangat tepat untuk menanam secara organik ini.
2. Pilih wadah untuk media tanam
Saat ini proses tanam buah dalam pot sedang popler. Sebab, pot dirasa tepat untuk menjawab solusi dari keterbatasan area tanam.
Selain pot, ada juga yang menggagas untuk menggunakan barang-barang bekas seperti bekas air mineral atau kaleng, dengan tujuan ramah lingkungan.
Pilihan wadah lainnya, yang lebih aman dibanding keduanya, adalah menggunakan bambu sisa yang disusun secara vertikal. Jadi, jangan lupa sesuaikan dengan area rumah Anda sebelum memilih wadah untuk media tanam.

3. Pilih bibit sesuai karakteristik tanaman
Untuk mendapatkan bibit, Anda tidak perlu cemas. Sebab, saat ini sudah banyak toko-toko tanaman yang menyediakan beragam bibit tanaman. Bahkan, ada juga yang bisa menerima secara online. Tetapi, sebaiknya Anda tidak memilih sembarang bibit.
“Jika tujuan Anda adalah penghijauan, berbagai tanaman iklim dataran tinggi dan rendah sah-sah saja untuk ditanam. Namun bila Anda hendak menghasilkan produksi yang baik dan banyak, tentu saja perlu memperhatikan karakteristik tanaman,” kata Ki Pelem kepada Rumah.com, Selasa (24/5/2016).

Jenis tanaman yang bisa Anda pilih antara lain tomat, cabe, pakcoy, sawi, dan ragam kubis-kubisan.

4. Perhatikan cara mengusir penyakit atau hama tanaman
Merawat tanaman sejatinya, memerlukan rasa “kasih sayang”. Artinya, Anda juga harus memperhatikan kondisi tanaman agar tidak mati terkena penyakit atau gangguan hama yang menjangkit.
Apabila tanaman Anda terkena hama atau penyakit tanaman, sebaiknya kurangi pemakaian pestisida kimia, atau bahkan tidak sama sekali.

Misalnya. cara mengatasi jamur yang menempel pada tanaman bisa menggunakan rempah-rempah seperti jahe, cabe, kulit bawang putih, bawah merah, yang dibuat menjadi ekstrak. Kemudian, rendam selama 1 malam, lalu disaring.
Selanjutnya, cairan tadi disemprotkan pada tanaman bermasalah mulai dari daun hingga tanah. Keuntungan cara ini adalah tanaman tidak akan overdosis nutrisi meski penyemprotan dilakukan dalam jumlah dan dosis yang banyak.
Untuk mengatasi hama tanaman, Anda bisa menggunakan daun mimba, daun tembakau, atau puntung rokok, daun atau buah mengkudu, daun sirsak, sereh, dan seledri. Semuanya dihancurkan menggunakan air, dan tanamkan ke dalam tanah.
Feature picture: pixabau.com

sumber : perbagai media online,http://www.rumah.com