NEWS TICKER

Wahai, Suami.. Berikanlah Uang Perawatan Wajah Pada Istrimu. Ini Alasannya..


Judul : Wahai, Suami.. Berikanlah Uang Perawatan Wajah Pada Istrimu. Ini Alasannya..
link : Wahai, Suami.. Berikanlah Uang Perawatan Wajah Pada Istrimu. Ini Alasannya..


Wahai, Suami.. Berikanlah Uang Perawatan Wajah Pada Istrimu. Ini Alasannya..

Wahai, Suami.. Berikanlah Uang Perawatan Wajah Pada Istrimu. Ini Alasannya..
:: Wahai, Suami.. Berikanlah Uang Perawatan Wajah Pada Istrimu. Ini Alasannya..

Dear Ayah Bunda, 



Suami yang shaleh pasti paham bahwa setiap kebutuhan istrinya merupakan tanggungjawabnya, apalagi Rasulullah telah memberi indikasi bahwa sebaik-baiknya seorang lelaki adalah ia yang paling baik memperlakukan istrinya.

Dengan demikian, tak seharusnya suami protes jika istri memerlukan budget untuk perawatan wajah tiap bulannya, bukankah kecantikan istri akan menjadi kebahagiaan suami pula?

Catatan untuk istri, jangan membebani suami dengan produk perawatan wajah yang harganya di luar jangkauan finansial suami! Yang sewajarnya saja, yang penting istri berkewajiban menjaga kecantikan agar prima dalam melayani suami tercinta.

Berikut ini beberapa alasan mengapa suami perlu mengalokasikan dana perawatan wajah untuk istri:

1. Kecantikan istri merupakan tanggungjawab suami
Kalau istri tampak kucel, kumel, baik di luar apalagi di dalam rumah, tolong suami melakukan introspeksi karena bisa jadi penyebab 'kekumuhan' penampilan istri adalah karena suami tak peduli istri terlalu lelah mengurus rumah, keluarga, atau bahkan terlalu capek bekerja.

2. Banyak perempuan di luar sana
yang terlihat jauh menarik daripada istri karena mereka punya waktu dan biaya untuk merawat wajah.
Sudahkah memberikan waktu dan biaya perawatan untuk istri Anda?
Bahkan perempuan yang tak memakai make up sekalipun, jika terlihat begitu bening, tandanya ia melakukan perawatan wajah. Minimal memakai herbal seperti madu, minyak zaitun, buah-buahan, dan maksimalnya menggunakan alat kecantikan atau jasa salon muslimah yang harganya lumayan.

3. Setiap wanita ingin terlihat muda dan cantik, terutama di hadapan suaminya

Suami perlu menyadari bahwa istri sangat sedih jika dirinya tak percaya diri melihat cermin.
Entah karena badannya yang kini melar, rambut tak terurus, apalagi perawatan wajah... Mana sempat? Urusan rumah dan anak menyita begitu banyak pikiran, tenaga dan waktu

Tenanglah wahai istri, semua ini adalah tanggung jawab suami Anda. Tak perlu sedih apalagi menyalahkan diri sendiri untuk masalah 'sepele' ini. Jika ada yang berkata tidak enak, tinggal sampaikan pada suami dan ingatkan ia bahwa jika ada yang tidak beres dalam rumah tangga, pemimpinnya lah yang perlu dikoreksi.

Sahabat Ummi, alasan Ummi membahas permasalahan ini adalah karena melihat fakta bahwa banyak suami yang di tengah perjalanan biduk pernikahan malah terpikat wanita lain, dan kemudian menyalahkan istri karena tak pandai merawat diri dan kecantikan.

Padahal jika ditelusuri, bagaimana mungkin istri bisa merawat dirinya jika suami tak mau bergantian menjaga anak, mengurus pekerjaan rumah, dan juga tak bersedia mengalokasikan dana agar istri bisa berbenah diri.
Semoga tulisan ini bisa memberi solusi bagi pasutri untuk saling menambah kecintaan dan memperkuat kasih sayang. Aamiin.

Mudah-mudahan Bermanfaat yaaa.. 

Istriku Tidak Cantik Lagi


Kemarin saya mendapatkan kiriman artikel dari seorang teman. Sebuah kisah nyata tentang seorang suami yang meninggalkan istrinya karena terpikat oleh perempuan lain yang jauh lebih muda dan lebih cantik tentunya. Kisah ini memang klasik, dan sejak zaman dulu sudah ada kisah semacam ini. Namun tetap saja,pedih hati saya saat membacanya. Bagaimana bisa seorang suami begitu mudah ‘membuang’ istrinya yang sudah setia mendampinginya baik di masa senang maupun susah,hanya karena terpikat oleh perempuan lain yang menurutnya jauh lebih baik.
Ada yang sudah berumahtangga hingga belasan tahun dan sudah memiliki anak-anak yang cukup besar, namun rumah tangga mereka akhirnya kandas karena hadirnya wanita idaman lain. Memang poligami diperbolehkan dalam Islam, namun jika suami tidak bisa berlaku adil, lalu ‘membuang’ istrinya hanya karena bosan, kemudian berlanjut menelantarkan anak-anak yang seharusnya dinafkahinya maka suami semacam ini telah berlaku zalim terhadap keluarganya.
Ada yang bermula dari chat di facebook, kemudian berlanjut dengan curhat masalah pribadi masing-masing hingga mendatangkan perasaan simpati yang oleh syetan dikemas sedemikian rupa hingga akhirnya berujung pada perselingkuhan. Di era digital seperti saat ini, pintu-pintu perselingkuhan sangat mudah terbuka dari mana saja. Dunia maya membuat akses kita menjadi tidak terbatas kepada lawan jenis. Hanya kuatnya iman dan rasa takut kepada Allah sajalah yang dapat menundukkan hati agar tak sampai jatuh pada pergaulan yang tidak islami.
Berhati-hatilah wahai suami, ketika engkau sudah mulai membanding-bandingkan istrimu dengan wanita lain,maka syetan akan bertepuk tangan dan semakin memprovokasimu untuk memanjangkan angan-angan. Apalagi jika membanding-bandingkan istri dengan perempuan muda yang masih kinyis-kinyis,sangat tidak apple to apple kata Uni Fitra Wilis.
Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, perempuan muda akan jauh lebih terawat karena mereka masih punya waktu untuk merawat diri, mereka masih ada waktu dan dana untuk pergi ke salon melakukan spa, facial,dan creambath.  Sedangkan istrimu, untuk mandi dua kali sehari saja tidak bisa leluasa karena harus berpacu dengan rengekan anak-anak yang minta diperhatikan. Bertanyalah pada dirimu sendiri, apakah engkau sudah memberikan dia cukup waktu untuk merawat dirinya. Pernahkah terbersit untuk menggantikannya mengasuh anak-anak barang sebentar agar si ibu bisa membersihkan dirinya atau memberinya cukup uang untuk pergi ke salon melakukan perawatan diri. Itupun belum tentu istrimu mau ‘menghamburkan’ uang mu untuk pergi ke salon yang sudah pasti tidak murah.  Sedangkan uang belanja yang kau berikan saja kadang tidak cukup hingga akhir bulan, mana tega dia memotong uang belanja untuk biaya perawatan ke salon.
Jadi bagi para suami,ketika terbersit sebuah rasa untuk membanding-bandingkan istrimu dengan wanita lain,jangan kau panjang-panjangkan angan-angan itu. Ingatlah kembali jasa-jasa istrimu, dia yang sudah mencurahkan semua waktu,pikiran, cinta, dan perhatiannya hanya untukmu dan anak-anakmu, hingga ia tak pernah lagi memikirkan dirinya sendiri. Kalaupun ada pelayanannya yang engkau anggap kurang, sampaikanlah dengan lembut dan bijaksana. Bila engkau ingin dia memakai parfum kesukaanmu untuk menggantikan aroma koyo yang tertempel di punggungnya yang letih, sampaikanlah dengan baik. Jangan meninggalkannya hanya karena dia tak seperti dulu yang selalu ada waktu untuk memanjakanmu. Tapi berikanlah dia kesempatan dan bantulah ia agar tetap menjadi yang tercantik di hatimu.
Sering-seringlah memandang wajah istrimu. Temukan telaga cinta tak bertepi dari kedua bola matanya. Bertanyalah pada dirimu sendiri, apa yang sudah engkau lakukan untuk membahagiakannya? Dia yang tak pernah mengeluh meski uang belanjanya pas-pasan,dia tetap bersyukur kepada Allah dan berterima kasih padamu. Dia yang tak pernah lagi terpikir untuk membeli baju baru apalagi perhiasan baru. Yang dia utamakan adalah kepentinganmu dan anak-anakmu, bagaimana ia berfikir keras agar uang yang kau berikan cukup untuk biaya sekolah dan makan sehari-hari.
Sesekali mungkin istrimu pernah berbuat salah. Suara bentakannya melengking mendengungkan telinga. Ketika ia lelah,tidak menutup kemungkinan engkau pun pernah jadi sasaran kemarahannya. Namun pahamilah, bahwa itu hanya emosi sesaat karena raganya yang menuntut untuk diistirahatkan. Masih ingat kisah khalifah Umar bin Khattab yang diam saja ketika diomeli istrinya? Beliau yang dijamin syurga saja mau mendengarkan keluh kesah istrinya karena memahami bahwa jasa-jasa sang istri jauh lebih besar daripada kekurangannya.
Menulis artikel ini, saya jadi teringat wejangan seorang Syekh kepada seorang suami yang mengaku telah bosan kepada istrinya. Merasa istrinya sudah tidak cantik dan tidak menarik lagi.
Seorang lelaki berkata kepada seorang syekh :
“Dulu,sebelum menikah,aku melihat istriku begitu indah, tiada duanya di dunia ini. Ketika aku melamarnya, ternyata ada banyak wanita yang seindah dia. Ketika aku menikahinya, aku mulai merasa bahwa ada banyak wanita yang lebih cantik darinya. Sekarang,setelah hampir sepuluh tahun kami menikah,aku merasa bahwa semua wanita lebih menarik daripada istriku.
Syekh itu menjawab :
“Apakah engkau tahu, ada yang jauh lebih parah dari yang kau alami saat ini?”
“Tidak”
“Seandainya, engkau menikahi wanita di seluruh dunia, tanpa terkecuali, maka engkau akan merasa bahwa anjing-anjing yang berkeliaran di jalan jauh lebih menarik bagimu daripada wanita manapun.”
Syekh itu melanjutkan :
“Masalah sesungguhnya bukan terletak pada istrimu , tepi terletak pada hati rakusmu dan mata keranjangmu. Mata manusia tidak akan pernah puas, kecuali jika sudah tertutup tanah.”
Lalu Syekh itu bertanya, “Apakah engkau ingin istrimu kembali seprti dulu,menjadiwanita terindah di dunia ini?”
“Ya Syekh”, jawab lelaki itu dengan perasaan tak menentu.
“Pejamkanlah matamu dari hal-hal yang haram. Ketahuilah, orang yang merasa cukup dengan suatu yang halal, maka dia akan diberi kenikmatan yang sempurna di dalam barang halal tersebut”.


Wahai, Suami.. Berikanlah Uang Perawatan Wajah Pada Istrimu. Ini Alasannya..
sumber: ummi-online.com, https://hanifatmayuniar.wordpress.com